SEBELUM MEMBAHAS ARTIKEL INI, IKUBARU'S BLOGZIA INGIN MENJELASKAN BAHWA PEMBAHASAN ARTIKEL INI TIDAK BERMAKSUD UNTUK PORNOGRAFI, NAMUN HANYA SEKEDAR EDUKASI SAJA
Ikubaru's Blogzia-Penis merupakan salah satu organ vital bagi seorang laki-laki. Fungsi organ ini memang tidak hanya sebagai alat pembuangan urine, namun juga seagai alat kopulasi dalam sistem reproduksi manusia. Penis dapat merespon rasa peka dengan cara membesar dari ukuran semula, hal ini lah yang disebut sebagai Respon Ereksi. Ereksi dapat terjadi ketika libido merangsang Saraf Parasimpatis dalam otak untuk bekerja, sehingga pembuluh darah pada Jaringan Erektil di Penis melebar karena banyak diisi oleh darah yang mengalir dari tubuh.
Ketika dalam keadaan ereksi, pada umumnya Penis akan mengarah sumbu Y (keatas). Hal ini disebabkan oleh anatomis dari Penis itu sendiri dan juga kebiasaan orang-orang yang memposisikan Penis mengarah keatas, namun ada juga yang mengarahkannya kebawah sesuai dengan kenyamanan setiap orang. Inilah yang membentuk arah penis ketika Ereksi.
Selengkapnya mengenai Pembahasan Organ Reproduksi Pria dapat Anda simak di:
Pada umumnya, penis memiliki bentuk yang sedikit melengkung akibat proses kebisaan memposisikan Penis ketika memakai celana dalam. Namun, ada beberapa kasus yang menyebabkan Penis yang melengkung menjadi sebuah kelainan. yakni Kelainan Peyronie.
APA ITU KELAINAN PEYRONIE?
Kelainan Peyronie merupakan kelainan yang terjadi pada penis dimana terdapat plak pada jaringan tunika albuginea korpus kavernosum penis yang dapat menyebabkan terjadinya angulasi/pembengkokan batang penis pada saat ereksi. Singkatnya, Kelainan yang terjadi pada penis akibat adanya plak yang menyebabkan penis menjadi bengkok.
Kelainan ini banyak dialami oleh para pria paru baya yang berusia antara 40 sampai 70 tahun. Namun kelainan ini bukan berati terjadi pada pria paru baya saja, menurut studi banyak juga terjadi pada usia remaja.
Gejala Kelainan ini dapat dilihat secara kasat mata, yakni:
- Adanya benjolan yang tidak wajar di substansi penis
- Terjadi rasa nyeri ketika sedang ereksi
- Lengkungan Penis terlihat tidak wajar dan agak menukik (diatas sudut 25°)
- Kesulitan dalam penetrasi vagina
- Bahkan, Kehilangan Ereksi
Benjolan (Plak atau Nodul) ini meiliki ukuran kurang lebih 1 centimeter dan akan terus berkembang menajdi jaringan fibrosa yang keras bahkan juga terjadi pengendapan kalsium di area penis. Plak Peyronie ini dapat berkembang dibagian atas maupun bawah penis, bahkan ada juga yang terjadi di keduanya.
Apabila Plak terdapat diatas penis, maka lengkungan akan mengarah ke sumbu Y Positif (Keatas), sedangkan apabila plak terdapat dibawah penis maka akan mengarah ke Sumbu Y Negatif (Kebawah). Namun apabila terjadi di keduanya, maka akan membuat Penis menjadi terlihat pendek.
PENYEBAB KELAINAN PEYRONIE
Penyebab kelainan Peyronie belum dapat ditentukan secara pasti, namun ada beberapa teori yang menyebutkan bahwa penyebab utama kelainan ini disebabkan oleh Trauma akibat kecelakaan dan juga pengaruh imunitas penderita serta pengaruh obat-obatan yang dikonsumsi.
Penyebab Peyronie yang disebabkan oleh trauma diperikirakan terjadi akibat benturan keras seperti pemukulan atau terkena tendangan bola dan lain-lain. Efek trauma ini mengakibatkan pendarahan lokal yang terjadi didalam penis. Namun apabila dalam penyembuhannya lambat dan memiliki penyumbatan darah sehingga pada daerah trauma sedikit mendapatkan aliran darah, maka plak akan tumbuh menjadi jaringan fibrosa yang keras.
Penyebab lain ialah diakibatkan oleh pengaruh reaksi imunoglobulik yang menyebabkan vaskulitis pada kontraktur Dupuytren. Penyebab lainnya ialah pengaruh konsumsi obatan-obatan seperti obat Multiple Schelorosis (MS), Obat Anti-Kejang, dan juga Obat pencegah tekanan darah tinggi. Oleh sebab itu, banyak para ahli medis menyebutka bahwa Peyronie merupakan penyakit autoimun (menurunnya imunitas tubuh).
PENGOBATAN DAN PENCEGAHAN
Pada dasarnya Kelainan Peyronie dapat sembuh dengan sendirinya, namun untuk mempercepat penyembuhan dapat dilakukan dengan suntik steroid. Namun suntik steroid ini memiliki efek samping tersendiri, apalagi bagi atlet dimana tidak boleh menggunakan steroid.
Pengobatan yang kedua ialah menggunakan Farmasi (Obat-obatan) seperti Tamoxifen 20 mg 2 kali sehari selama 6 minggu. Jika respon pengobatan cukup baik maka diteruskan sampai 6 bulan. Untuk mencegah aktivitas fibroblas dapat diberikan juga Colchicine atau Verapamil. Jika terjadi nyeri yang berkepanjangan dapat diberikan analgetik (perhatikan lambung) dan vitamin E 200 mg 3 kali sehari.
Pengobatan secara fisik dapat dilakukan dengan metode Jilq melengkung yakni dengan meluruskan lengkungan dengan cara mengurut penis (seperti gerakan memerah susu) dengan pelumas secara berlawanan. Misalkan Peyronie melengkung kearah kanan, maka urut penis kearah yang berlawanan (ke kiri). Caranya tangan kanan berada di pangkal penis, sedangkan tangan kiri mengurut penis kerah berlawanan. Lakukan sekitar 5 samapi 10 menit. Hal ini dimaksudkan untuk memecah plak yang menjadi penyebab Peyronie.
Pengobatan yang terakhir ialah melalui pembedahan dengan mengangkat jaringan fibrosa yang menjadi penyebab Peyronie. Namun melalui pembedahan ini memiliki resiko efek samping yang tinggi, yakni terjadi impotensi bahkan disfungsi seksual. Pengobatan melalui pembedahan ini haruslah dipertimbangkan secara matang.
Untuk pencegahan jaga pola hidup kita jangan samapi terkena penyakit kronis yangmana obatnya memiliki efek samping bagi organ lainnya, termasuk organ reproduksi. Utamakan keselamatan diri agar tidak terjadi kecelakaan dimanapun.
Referensi Penulisan:
0 Response to "PENIS BENGKOK, HATI-HATI KELAINAN PEYRONIE"
Post a Comment